LALAT BUAH HAMA YANG MENJENGKELKAN, MENJIJIKKAN, MERUGIKAN DAN MENGHAMBAT EKSPOR

Siapa mau makan buah berulat.
Mungkin anda pernah mengalami hal seperti ini. Membeli buah, katakan jambu biji, yang tampak bersih kuning mulus, tapi apa lacur waktu dibelah di dalamnya tampak beberapa ekor ‘ulat’ yang hiiiiii menjijikkan. Untung tadi tak langsung disantap. Yang menjengkelkan, dari sepuluh jambu yang dibeli mungkin hanya satu dua saja yang tak ‘berulat’. Ulat dalam buah itu adalah larvanya lalat, yang disebut lalat buah buah, karena berbeda dari lalat rumah yang kita kenal, lalat ini hanya mau meletakkan telur dengan menyuntikkannya ke dalam buah, terutama yang menjelang masak. Buah apa saja yang cocok menjadi inang larvanya.

Yang bikin malu.
Pengalaman menjengkelkan yang anda alami itu masih belum seberapa. Suatu perusahaan di Jawa Timur pernah mengalami hal menjengkelkan sekaligus memalukan karena lalat buah. Konon waktu panen perdana mangga Arumanis, yang artinya dagingnya beraroma harum dan rasa manis, yang diusahakkannya seluas dua ratus hektar lebih, sang manager punya ide untuk mengirim souvenir mangga Arumanis produknya pada para pejabat. Itu untuk mengungkapkan rasa hormat, dan terimakasih pada para pejabat. Karena usahanya memang mendapat sokongan para pejabat di propinsi itu, mengingat kalau berhasil buah arumanis dapat menjadi komoditi ekspor yang membanggakan. Bagi perusahaan, souvenir itu juga sekaligus promosi oleh karena itu pasti sudah dipilih yang cakep-cakep. Beberapa saat kemudian perusahaan mendapat surat tanda terimakasih. Namun, betapa kagetnya .. salah satu surat itu isinya kurang lebih: ‘ Terimakasih atas kirimannya. Tapi sayang beberapa buahnya berulat. Dapat dibayangkan betapa malunya sang manager. Itu terjadi di tahun akhir 1990-an.

Menghambat ekspor.
Itulah lalat buah. Berbeda dari hama lain yang umumnya gejala serangannya tampak jelas. Gejala awal serangan lalat buah hanya berupa titik, bekas suntikan ovipositor lalat betina waktu meletakkan telur. Setelah beberapa hari, setelah puluhan butir telur menetas menjadi larva yang ’menggerogoti’ daging buah, titik itu brubah menjadi bercak sedikit besar, yang hanya tampak oleh mata yang terlatih. Kalau sudah sepuluh hari lewat, baru tampak bahwa buah itu tidak sehat, busuk dari dalam. Kalau sudah lebih lanjut lagi baru buah benar-benar busuk dan jatuh dari pohonnya. Di kebun yang terserang parah, akan tampak buah busuk yang gugur berserakan.
Seperti waktu buah dikirim sebagai souvenir, walaupun tampak sehat belum tentu bebas serangan lalat buah. Nah, bayangkan kalau buah itu diekspor ke suatu negara, buah akan menjadi sarana ’kendaraan’ yang sangat ampuh bagi lalat buah untuk menyebar jauh. Negara pengimpor mudah tertulari hama lalat buah melalui cara ini.
Takkan ada satu negarapun yang mau tertulari hama dari negara lain. Oleh karena itu negara berhak menolak buah semacam ini. Konon ekspor paparika Indonesia pernah ditolak Taiwan karena ditakuti mengandung lalat buah.IPPC (International Plant Protection Convention) telah mengatur bahwa pengimpor mangga berhak meminta agar buah, atau komoditi apapun, harus diperlakukan agar bebas hama sebelum diekspor. Perlakuan ini biasa disebut perlakuan karantina atau sekarang lebih populer dengan sebutan phytosanitary treatment.

Beberapa jenis lalat buah.
Barang siapa punya pohon belimbing pasti mengenalnya. Begitu parahnya ancaman hama lalat buah pada belimbing sampai-sampai hampir tidak mungkin sipemilik dapat memanen buah yang mulus kalau tidak diberongsong. Yang menyerang belimbing adalah lalat buah belimbing Bactrocera carambolae. Tapi hama yang rakus ini bersifat polyphagus, inangnya banyak atau dapat menyerang berbagai jenis buah diu antaranya jambu air, jambu biji, buah kecapi, mangga dll. Saudara dekatnya Bactrocera papayae,yang disebut lalat buah papaya. Tapi hama ini juga menyerang mangga, cabai merah, jambu biji dll. Ada Bactrocera cucurbitae yang menyerang labu dll. Yang membuat buah nangka busuk adalah Bactrocera umbrosa.
Begitulah perkenalan kita dengan salah satu jenis hama yang menyerang tanaman kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGENDALIAN HAMA LALAT BUAH PRA DAN PASCA PANEN DENGAN TEKNIK IRADIASI

LALAT BUAH BACTROCERA CARAMBOLAE (DREW & HANCOCK) DAN B. PAPAYAE (DREW & HANCOCK) DALAM BEBERAPA JENIS BUAH DI INDONESIA

PENANGGULANGAN MASALAH HAMA LALAT BUAH DI INDONESIA DENGAN TEKNIK SERANGGA MANDUL (TSM)